Selasa, 05 April 2016

Macam Perpustakaan

Diposting oleh Unknown di 20.00


Macam Perpustakaan


A.    Perpustakaan Digital
Globalisasi membuat semakin menjamurnya berbagai macam teknologi canggih. Hampir semua bidang memasukan teknologi dalam substansinya untuk memudahkan pelaksanaan dan penerapannya, tak terkecuali perpustakaan. Perpustakaan selama berabad-abad telah terpatok dalam koleksi tercetak, baik buku, jurnal, maupun majalah. Jika perustakaan tidak melalukan upgrade  terhadap sistemnya, maka bisa jadi perpustakaan akan di tinggalkan oleh penggunanya di era digital ini. Maka, di era globalisasi ini muncul konsep digital library, yang koleksinya mengarah pada e-journal, e-book, dan sejenisnya. (Suwarno, dalam Prastowo, 2012: 393).
Menurut Wiji Suwarno (dalam Prastowo, 2012: 393) perpustakaan digital adalah perpustakaan yang mampu melayani penggunanya dengan segala kemudahan. Sedangkan menurut Prastowo (2012: 393), perpustakaan digital adalah suatu sistem yang menyediakan suatu komunitas pengguna dengan akses terintegrasi yang menjangkau keluasan informasi dan ilmu pengetahuan yang telah tersimpan dan terorganisasi dengan baik. Menurut Brogman (dalam Prastowo, 2012: 393-394) lebih jelas definisi tentang perpustakaan digital muncul dari praktisi perpustakaan Digital Library Federation (DLF), ia menyatakan bahwa perpustakaan digital adalah organisasi yang menyediakan sumberdaya mencakup staf ahli untuk memilih struktur; penawaran akses intelektual untuk menginterpretasikan, mendistribusikan, memelihara integritas, dan koleksi dari waktu ke waktu sedemikian rupa; sehingga tersedia dan siap digunakan oleh masyarakat.
Menurut Saffady (dalam Saleh, 2010: 3) digital library adalah perpustakaan yang mengelola semua atau sebagian yang substansi dari koleksi-koleksinya dalam bentuk komputerisasi sebagai bentuk alternatif, suplemen atau pelengkap terhadap cetakan konvensional dalam bentuk mikro material yang saat ini di dominasi koleksi perpustakaan. Sedangkan menurut Saleh (2010: 3) perpustakaan digital atau digital library adalah organisasi yang menyediakan sumber-sumber dan staf ahli untuk menyeleksi, menyusun, menyediakan akses, menerjemahkan, menyebarkan, memelihara kesatuan dan mempertahankan kesinambungan koleksi-koleksi dalam format digital sehingga selalu tersedia dan murah untuk digunakan oleh komunitas tertentu dan ditentukan. Kesimpulannya, perpustakaan digital adalah sistem organisasi pengelolaan bahan pustaka yang memudahkan pelanggan perpustakaan untuk mempergunakan koleksi-koleksi digital (dikomputerisasi) yang melengkapi koleksi tercetak dimana memerlukan staf ahli untuk mengelolanya.
Kelebihan dari perpustakaan digital (Saleh, 2010: 4-5) adalah sebagai berikut:
1.      Menghemat ruangan
2.      Akses ganda (multiple access)
3.      Tidak dibatasi oleh ruang dan waktu
4.      Koleksi dapat berbentuk multimedia
5.      Biaya lebih murah
Koleksi dari perpustakaan digital terdiri dari dokumen digital atau dokumen elektronik. Dokumen elektronik ini mempunyai format bermacam-macam, antara lain format html (hypertext mark up language), PDF (portable document format), Microsoft Word, Microsoft Excel terutama dokumen teks. Sedangkan dokumen gambar (grafis) seperti format JPEG, GIF, dan sebagainya. (Saleh, 2010: 5)
Media untuk menyimpan koleksi dapat bermacam-macam. Ada di dalam harddisk computer (internal) yang tidak dapat dibawa kemana-mana, dan ada yang fleksibel dibawa kemana-mana seperti harddisk ekternal, disket, CD atau CD-ROM ataupun DVD dan flash disk bahkan saat ini bisa disimpan secara virtual di server internet.

B.     Perpustakaan Hybrid
Kemajuan teknologi memunculkan perpustakaan digital, dimana perpustakaan digital ini sangat bertolak belakang dengan perspustakaan konvensional. Jika di dunia ini hanya ada perpustakaan konvensional, maka perpustakaan tersebut akan ditinggalkan penggunanya karena kemajuan teknologi yang pesat. Sedangkan jika hanya ada perpustakaan digital, maka segalanya akan berbentuk digital dan pembuatan digitalisasi ini cukuplah berat serta dituntut cepat, namun SDM dan infrastruktur tudak sanggup menjangkaunya.
Penyelesaian persoalan di atas menurut Prastowo (2012: 394-395) adalah dengan dimunculkannya “perpustakaan dua muka”, artinya perpustakaan ini memiliki dan melayani dua jenis koleksi. Satu sisi, perpustakaan melayani koleksi digital dan di satu sisi masih melayani dan memanfaatkan koleksi konvensional sebagai bahan rujukan yang tercetak. Adapun istilah yang popular untuk jenis perpustakaan ini adalah perpustakaan hibrida atau hybrid library.
Perpustakaan hibrida didesain untuk mengelola teknologi dari dua sumber yang berbeda, yaitu sumber elektronik dan sumber koleksi tercetak. Perpustakaan ini bisa diakses melalui jarak dekat maupun jarak jauh. Maka dari itu perlu adanya kerja sama yang baik antara pustakawan dan para teknolog yang menyatukan keterpisahan tradisi sebagai konsekuensi perpustakaan hibrida, yang secara bersamaan membangun koleksi “baru” (elektronik dan digital) dan koleksi lama (tercetak) secara terintegrasi. Sehingga, 
pemakai jasa perpustakaan tidak mengalami kesulitan dalam memakai kedua jenis koleksi tersebut.


Daftar Rujukan

Prastowo, Andi. 2012. Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional. Jogjakarta: Diva Press
Saleh, Abdul Rahaman. 2010. Membangun Perpustakaan Digital. Jakarta: Sagung Seto

2 komentar:

Rausyan mengatakan...

Perpustakaan sekolah termasuk yang mana?

hahaha mengatakan...

Dalam permainan poker dan domino 99 online membutuhkan banyak strategi untuk menang,
memanfaatkan kartu bagus, ronde, waktu, taktik mengertak dan menipu lawan anda.
seperti dalam semua varian poker, setiap individu bersaing untuk sejumlah uang atau chip yang diberikan oleh para pemain,
dengan proses pembagian kartu secara acak. (PIN BBM: 7AC8D76B)

Posting Komentar

 

Silvya Eka Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review